DNS dan Pengaturan Internet

Para Pemain Inti

Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:

  • DNS resolver
  • sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
  • Recursive DNS server
  • yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut;
  • Authoritative DNS server
  • yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya)

Bagian Domain

nama.id
nama.co.id
nama.go.id
layanan.nama.go.id
www.nama.go.id
nama.com
nama.gov
  • ada kode negara, atau domain tertinggi seperti .id, .com, .gov, dll.
  • ada kode jenis organisasi, seperti .go.id, .co.id, .or.id, .mil.id dll.
  • ada kode nama organisasi, seperti nama.or.id, nama.co.id, nama.go.id, nama.mil.id
  • ada kode layanan, seperti www.nama.or.id, layanan.nama.or.id, layanan.co.id, dll.

Sebuah contoh dari teori rekursif DNS

Sebuah contoh mungkin dapat memperjelas proses ini. Andaikan ada aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut bertanya ke DNS recursor lokal.

  • Sebelum dimulai, recursor harus mengetahui dimana dapat menemukan root nameserver; administrator dari recursive DNS server secara manual mengatur (dan melakukan update secara berkala) sebuah file dengan nama root hints zone (panduan akar DNS) yang menyatakan alamat-alamt IP dari para server tersebut.
  • Proses dimulai oleh recursor yang bertanya kepada para root server tersebut - misalkan: server dengan alamat IP "198.41.0.4" - pertanyaan "apakah alamat IP dari www.wikipedia.org?"
  • Root server menjawab dengan sebuah delegasi, arti kasarnya: "Saya tidak tahu alamat IP dari www.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server DNS di 204.74.112.1 memiliki informasi tentang domain org."
  • Recursor DNS lokal kemudian bertanya kepada server DNS (yaitu: 204.74.112.1) pertanyaan yang sama seperti yang diberikan kepada root server. "apa alamat IP dari www.wikipedia.org?". (umumnya) akan didapatkan jawaban yang sejenis, "saya tidak tahu alamat dari www.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server 207.142.131.234 memiliki informasi dari domain wikipedia.org."
  • Akhirnya, pertanyaan beralih kepada server DNS ketiga (207.142.131.234), yang menjawab dengan alamat IP yang dibutuhkan.

Proses ini menggunakan pencarian rekursif (recursion / recursive searching).

  1. A user types ‘example.com’ into a web browser and the query travels into the Internet and is received by a DNS recursive resolver.
  2. The resolver then queries a DNS root nameserver (.).
  3. The root server then responds to the resolver with the address of a Top Level Domain (TLD) DNS server (such as .com or .net), which stores the information for its domains. When searching for example.com, our request is pointed toward the .com TLD.
  4. The resolver then makes a request to the .com TLD.
  5. The TLD server then responds with the IP address of the domain’s nameserver, example.com.
  6. Lastly, the recursive resolver sends a query to the domain’s nameserver.
  7. The IP address for example.com is then returned to the resolver from the nameserver.
  8. The DNS resolver then responds to the web browser with the IP address of the domain requested initially.
      Once the 8 steps of the DNS lookup have returned the IP address for example.com, the browser is able to make the request for the web page:
  9. The browser makes a HTTP request to the IP address.
  10. The server at that IP returns the webpage to be rendered in the browser (step 10).

Jenis-jenis catatan DNS

Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut:

  • A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4).
  • AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit (untuk IPv6).
  • CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.
  • MX record atau catatan pertukaran surat memberikan informasi tentang mail exchange server / mail server untuk sebuah domain.
  • PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat penulisan / penerjemahan artikel ini), www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa</tt> ke nama kanoniknya: referrals.icann.org.
  • NS record atau catatan server nama memberitahukan daftar name server (NS) yang membawa informasi tentang sebuah domain.
  • SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) memberikan informasi server DNS yang mempunyai autoritas tertinggi untuk sebuah domain.
  • SRV record adalah catatan lokasi secara umum.
  • Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.

Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenal (well-known service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain.

Perangkat lunak DNS

Beberapa jenis perangkat lunak DNS menerapkan metode DNS, beberapa diantaranya:

  • BIND (Berkeley Internet Name Domain)
  • djbdns (Daniel J. Bernstein's DNS)
  • MaraDNS
  • QIP (Lucent Technologies)
  • NSD (Name Server Daemon)
  • PowerDNS

Utiliti berorientasi DNS termasuk:

  • dig (the domain information groper)